Halo temen-temen Pejuang CPNS 2021, perkenalkan saya Citra Sandy, CPNS Kemenkominfo Angkatan 2019 penempatan TVRI DKI Jakarta. Izinkan saya sharing sedikit tentang perjuangan dan cara belajar saya selama menjadi pejuang seleksi pada 2017-2019 (melewati 3 tahun anggaran dan mengikuti 4 gelombang seleksi).
Berikut hal-hal penting yang menurut saya patut kalian fokuskan selama mengikuti rangkaian seleksi :
1. Iqra
Wajib teliti membaca pengumuman dari instansi yang kalian minati, karena terms
and condition tiap instansi akan berbeda satu dengan yang lain. Dulu ketika
saya mempertimbangkan beberapa formasi, saya print pengumuman halaman ketentuan
umum dan khusus dan saya pelajari PER KATA. Pada bagian tersebut terdapat
syarat dan ketentuan yang jika kalian sepelekan atau salah baca, bisa berakibat
fatal pada Seleksi Administrasi.
2. Gabung ke Grup Pejuang CPNS
Terutama jika kalian baru pertama kali mendaftar seleksi karena banyak pengalaman yang bisa kalian dengar dari sesama pejuang dan kalian akan terjaga semangatnya untuk belajar. (Bahkan ada sesama anggota grup yang bisa sampai berjodoh)
3. Pelajari UU ASN dan PP Manajemen ASN
Bukan berarti peraturan-peraturan tersebut akan keluar di tes (kecuali kalian mendaftar pada formasi jabatan yang mengurusi itu), tapi itu adalah ilmu mendasar saat kalian membaca pengumuman dan peraturan turunan yang ada.
4. Hubungi panitia jika memiliki special case
Dulu special case saya adalah tidak punya ijazah SD, sedangkan ijazah SD
dibutuhkan saat pemberkasan final pengajuan NIP setelah lulus. Nah jika kalian
punya pengalaman serupa, baru deh tanya panitia. Jangan bertanya pada panitia
hal-hal yang sudah jelas ada di pengumuman, jangan mempersulit kerja panitia
ya.
5. Pilih
formasi dengan hati-hati
Pastikan
syarat-syaratnya dapat kalian penuhi karena jika tidak ya tidak akan lulus
seleksi administrasi. Jika kalian beruntung karena panitia silap, bisa jadi
kalian digugurkan ketika verifikasi akhir pengajuan NIP oleh BKN. Jangan
coba-coba. Selain itu yang terpenting, pilih formasi yang tupoksi, lokasi
penempatan dan resiko pekerjaannya bisa kalian tolerir. Semua pekerjaan itu
tidak ada yang tidak melelahkan, tapi kalian bisa memilih lelah yang
menyenangkan. Terutama, cari tahu perkiraan pendapatan rutinnya, apalagi yang
sudah berkeluarga, apakah akan mengganggu cashflow rumah tangga.
Selanjutnya,
cara saya belajar.
Saya belajar
3 tahun terus menerus dari 2017 saat pertama kali mendaftar, dan tidak dadakan
hanya karena ikut seleksi. Apalagi menunggu pengumuman administrasi lulus atau
tidak. Saya pakai cara belajar seperti dulu ketika sekolah yaitu merangkum.
Pertama saya buat daftar materi yang perlu saya pelajari, dan saya rangkum
materi dari manapun sumber yang saya dapat mengenai hal tsb. Mulai dari buku
pelajaran SD, SMP, SMA, google, youtube, modul-modul yang berseliweran di
grup-grup pejuang, saya rangkum semua dalam 1 binder baik dengan cara doodling,
buat tabel, buat timeline dan buat poin-poin.
Selain itu,
ketika saya tidak bisa menulis, misal saat makan, saya tonton video-video dokumenter
di yutub contohnya Melawan Lupa dari Metro TV. Dan karena saya seorang visual
learner, saya juga mendatangi museum-museum untuk belajar langsung sejarah di
sana. Saya juga menggunakan aplikasi yang mempermudah untuk menghafal UUD.
Salah satu manfaat bergabung di grup adalah saling lempar soal dan menjawab. Jadi tidak belajar sendiri. Ada interaksi dengan sesama pejuang yang membuat belajar jadi tidak membosankan.
Hal yang paling penting selanjutnya adalah perbanyak tryout. Tryout ini akan membantu kita mencari ritme yang pas saat mengerjakan tes nanti. Jadi saya dulu belajar manajemen waktu tes dari berkali-kali melakukan tryout, bagian mana yang harus dikerjakan duluan sehingga waktu yang dipakai bisa optimal. Dan cari Tryout yang susah soal-soalnya, atau yang biasa disebut soal HOTS (High Order of Thinking Skill). Mungkin pas awal-awal mengerjakan kalian akan dapat score yang hancur, tapi lama kelamaan kalian bisa mendapatkan score sesuai target karena terbiasa dengan soal HOTS, dan karena sudah terbiasa jadi bisa dengan mudah mengerjakan soal-soal saat hari H nanti. Dulu aku member di toskdcpns.com (karena paling murmer pada saat itu dan soal-soalnya HOTS dan update).
Selain tes SKD, ada tes SKB. Tes ini lebih ke kompetensi sesuai bidang jabatan yang kita lamar. Jadi ketika saya melamar JF Pranata Siaran Ahli Pertama, yang pertama saya pelajari adalah turunan dari UU ASN yang mengatur JF saya, PermenpanRB no 30 tahun 2017 tentang JF Pranata Siaran. Di dalamnya ada tugas pokok dan fungsi (tupoksi) JF dimana uraiannya saya bedah dan cari tahu dari literatur-literatur yang ada, kalau mau gratis bisa dibuka di aplikasi ePusnas. Saya juga mempelajari UU Penyiaran dan peraturan-peraturan lainnya tentang penyiaran.
Semua itu saya kerjakan di sela-sela waktu menjadi seorang istri dan ibu dari 2 anak, yang terpenting ridho dan dukungan dari suami juga anak-anak. Jadi buat ibu-ibu muda di luar sana yang sedang berjuang, semangat ya! Dan buat yang masih single, jangan mau kalah semangat dari emak-emak berbuntut.
Mungkin tidak bisa dipukul rata semua dapat melakukan hal yang sama tapi semoga sedikit cerita ini bermanfaat untuk para Pejuang Masa Depan.
Feel free to contact me on this email: pejuangmasadepan2021@gmail.com
Good luck!